Warga Ciampel Ontrog DPRD
Karawang - Sementara ratusan warga sudah tidak sabar untuk menyampaikan unek-uneknya. "Kami sengaja datang ke sini karena ingin berdialog dengan wakil rakyat," ujar Dasa, salah seorang perwakilan masyarakat Desa Mulyasejati.Dikatakan, warga sengaja mendatangi kantor wakil rakyat untuk meminta bantuan pengurusan surat tanah yang mereka tempati. Sebab, sudah berpuluh-puluha tahun mereka menduduki lahan yang tidak jelas statusnya.
Menurut Dasa, pada tahun sembilan puluhan, lahan milik warga ditukar-guling oleh sebuah perusahaan berbendera PT Hab dan Son yang berkedudukan di Roxi Mas, Jakarta. Warga kemudian diberi kavling seluas 150 meter persegi per kepala keluarga (KK). "Saat itu warga yang menerima tukar guling lebih kurang ada 400 KK," katanya.
Namun, lanjutnya, hingga saat ini surat-surat kavling tersebut tidak jelas juntrungnya. Akibat hal itu warga menjadi resah dan khawatir suatu saat nanti mereka bakal digusur dari lahan yang dikuasainya.
Sementara Kepala Desa Mulyasejati, Adang Erwin menyatakan, lahan milik warga yang kini dikuasai PT Hab dan Son telah disulap menjadi kebun pohon kaliptus (bahan baku kertas-Red) untuk kepentingan pabrik kertas PT Pindo Delli. "Kami hanya ingin status yang kami tinggali menjadi jelas," katanya.
Dijelaskan, kavling yang disediakan PT Hab dan Son terletak di tiga dusun yakni, Kampung Cisaga, Cidahu, dan Citalahab."Data dari warga telah kami terima. Kami tinggal menunggu surat-surat dari pihak perusahaan," katanya.
Sayangnya, kedatangan ratusan warga ke Gedung Dewan tidak ada yang menerima. Padahal, sebelumnya mereka telah menerima informasi bakal diajak berdialog, Senin (17/2).
Saat warga sedang bingung, muncul dua mantan wakil rakyat periode 2004-2009 ke Gedung Dewan. Mereka adalah mantan Ketua DPRD Slamet Jayusman dan mantan anggota Komisi A, Tonny Mansyah.
Melihat warga mulai resah, dua mantan wakil rakyat itu berinisiatif meminta massa masuk ruangan. Selanjutnya, mereka berupaya menyerap aspirasi dari warga yang datang itu.
Setelah memahami, persoalannya, Slamet Jayusman dan Tonny Mansyah mencari staf DPRD. Dari Staf DPRD dikatahui jika dialog dengan warga Mulyasejati memang telah dijadwalkan 18 Februari 2014.
"Ternyata ada salah ketik dalam surat pemberitahuan untuk warga. Mereka diminta datang 18 Februari, namun harinya tertulis Senin. Mungkin karena itu pula mereka berbondong-bondong datang hari ini," ujar Tonny Mansyah.
Dikatakan, karena kesalahan itu pula dirinya meminta pimpinan DPRD menjadwal ulang pertemuan dengan warga Kamis (20/2) mendatang. "Kami kasihan melihat warga kelimpungan mencari tempat pengaduan. Akhirnya kami berinisiatif menerima mereka," ujar Slamet Jayusman.
Sementara itu, salah seorang staf DPRD mengatakan, para wakil rakyat akhir-akhir ini memang jarang datang ke kantor. Mereka sibuk mensosialisasikan pencalonan dirinya masing-masing kepada masyarakat.
Sumber : http://www.pasundanekspres.co.id