JK siap jadi saksi korupsi Kemenlu
Jakarta - Mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla (JK) mengaku siap menjadi saksi
kasus dugaan korupsi penggunaan anggaran Kesetjenan Kementerian Luar
Negeri terkait penyelenggaraan seminar/konferensi internasional
2004-2005 tersangka mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenlu
Sudjadnan Parnohadiningrat.
JK mengaku mengetahui soal
pengumpulan dana sumbangan yang diterima Indonesia dari penyelenggaraan
konferensi internasioal Tsunami Aceh. Dia membenarkan dalam konferensi
itu dihadiri lebih dari 50 negara sahabat.
Dia juga menuturkan,
pemerintah tidak mendapatkan keuntungan berupa pendanaan dari konferensi
itu. Tapi hasil konferensi itu adalah negara-negara peserta konferensi
itu membantu kurang lebih USD5 miliar untuk penanganan Tsunami Aceh.
"Saya
diminta jadi saksi yang meringankan oleh Pak Sudjadnan dan saya siap.
Bahwa sebetulnya yang dilakukan Pak Sudjadnan adalah perintah dan
keputusan pemerintah. Dan waktu persiapannya hanya seminggu. Maka dari
itu, tidak mungkin ditender dan diapa-apakan. Persiapannya cuma satu
minggu, bayangkan," ujar JK saat ditemui SINDO di Kantor Kalla Group di Gedung Cyber 2, Jakarta, Kamis 9 Januari 2014.
Mantan
Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan, soal kerugian negara Rp18
miliar seperti yang tertuang dalam kasus Sudjadnan itu hanya penilaian
saja. Tetapi, kata dia, untuk pertemuan internasional Tsunami Aceh yang
begitu cepat persiapannya itu tentu harus ada ongkosnya.
Dia
menuturkan, Sudjadnan sudah menyampaikan ke KPK untuk meminta menjadi
saksi yang meringankan. "Oh saya siap jadi saksi. Saya sudah kirim
surat. Saya sudah nyatakan itu ke Pak Sudjadnan. Saya akan jadi saksi
meringankan Anda. Saya tahu bentuk persoalan itu," tandasnya.
Sebelumnya,
Sudjadnan usai menandatangani perpanjangan penahanannya Rabu 8 Januari
2014 menegaskan JK dan SBY mengetahui betul salah satu konferensi yang
digelar kurun 2004-2005 yakni konferensi internasional terkait Tsunami
Aceh. Saat konferensi itu duet SBY-JK memegang tampuk kepemimpinan
negeri ini.
"Saya ingin di antara kalian (wartawan) yang
mewawancarai Pak JK, beliau tahu betul. Karena apa? Karena saya dengan
beliau (JK) dan Pak SBY mencarikan duit untuk negara ini Rp43 triliun,
konferensi mengenai tsunami. Saya ini ketua panitia," ujar Sudjadnan di
depan Gedung KPK, Jakarta.